space iklan

The Way of Life

Jumat, 10 Mei 2013

PERINGATAN PENTING SEPUTAR KESALAHAN DALAM SHALAT - YAZID BIN ABDUL QADIR JAWAS

Ilmu adalah cahaya, artinya gelap tanpa ilmu... untuk itu, belajarlah...

Beberapa hal yang biasa dilakukan oleh banyak orang setelah shalat fardhu (wajib) yang lima waktu, tetapi tidak ada contoh dan dalil dari Rasulullah SAW dan para sahabat.
Di antara kesalahan dan bid'ah tersebut ialah:
1. Mengusap muka setelah salam.
(Lihat silsilah al-haadiits adh-Dha'iifah wal Maudhu'ah (no. 660) oleh Iman al-Albani)

2. Berdo'a dan berdzikir secara berjama'ah yang dipimpin oleh imam shalat setelah salam.
(Al-I'tishaam, Imam asy-Syathibi (hal. 455-456) tahqiq Syaikh Salim al-Hilali,  Fataawa al_lajnah ad-Daaimah (VII/104-105), Fataawa Syaikh bin Baaz (XI/ 188-189), as-Sunan wal Mub-tada'aat (hal.70). Perbuatan ini bid'ah, (al-Qaulul Mubiin fii Akhthaa-il Mushalliin (hal.304-305)

3. Berdzikir dengan bacaan yang tidak ada nash/dalilnya, baik lafazh maupun bilangannya, atau berdzikir dengan dasar hadits yang dha'if (lemah) atau maudhu' (palsu).
Contoh :
- Sesudah salam membaca: "Alhamdulillaah".
- Membaca surat al-Faatihah setelah salam.
- Membaca beberapa ayat terakhir surat al-Hasyr dan lainnya.

4. Menghitung dzikir dengan memakai biji-bijian tasbih atau yang serupa dengannya. Tidak ada satu pun hadits yang shahih tentang menghitung dzikir dengan biji-bijian tasbih, bahkan sebagiannya maudhu' (palsu). Syaikh al-Albani mengatakan: "Berdzikir dengan biji-bijian tasbih adalah bid'ah".
Syaikh Bakr Abu Zaid mengatakan bahwa berdzikir dengan menggunakan biji-bijian tasbih menyerupai orang-orang Yahudi, Nasrani, Budha, dan perbuatan ini adalah bid'ah dhalaalah.
Yang disunnahkan dalam berdzikir adalah dengan menggunakan jari-jari tangan: 
"Dari Abdullah bin Amr ra, ia berkata :'Aku melihat Rasulullah SAW menghitung bacaan tasbih (dengan jari-jari) tangan kanannya'".

Bahkan Nabi SAW memerintahkan para Sahabat wanita menghitung; subhaanallaah, alhamdulillaah, dan mensucikan Allah dengan jari-jari, karena jari-jari akan ditanya dan diminta untuk berbicara (pada hari Kiamat).

5. Berdzikirlah dengan suara keras dan beramai-ramai (bersamaan/berjama'ah).
Allah memerintahkan kita berdzikir dengan suara yang tidak keras (QS. Al-A'raaf ayat 55 dan 205, lihat Tafsiir Ibni Katsir tentang ayat ini).
Nabi SAW melarang berdzikir dengan suara keras sebagaimana diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, Muslim, dan lain-lain.
Imam Syafi'i Rahimahullaah menganjurkan agar imam atau makmum tidak mengeraskan bacaan dzikir. (Lihat kitab Fat-hul Baari (II/326) dan al-Qaulul Mubiin (hal.305).

6. Membiasakan/merutinkan do'a setelah shalat fardhu (wajib) dan mengangkat tangan pada do'a tersebut, (perbuatan ini) tidak ada contohnya dari Rasulullah SAW. (Lihat Zaadul Ma'aad (I/257) tahqiq al-Arna'uth. Majmuu' Fatawaa, Syaikh bin Baaz (XI/167-168).

7. Saling berjabat tangan seusai shalat fardhu (bersalam-salaman). Tidak ada seorang pun dari Sahabat atau Salafush Shalih yang berjabat tangan (bersalam-salaman) kepada orang di sebelah kanan atau kiri, depan atau belakangnya apabila mereka selesai melaksanakan shalat. Jika seandainya perbuatan itu baik, maka akan sampai (kabar) kepada kita, dan ulama akan menukil serta menyampaikannya kepada kita (riwayat yang shahih). (Tamaamul Kalaam fi bid'iyyatil Mushaafahah ba'das Salaam - DR. Muhammad Musa Alu Nashr).
Para ulama mengatakan: "Perbuatan tersebut adalah bid'ah".
(Al-Qaulul Mubiin fii Akhtaa-il Mushaliin (hal. 293-294) - Syaikh Masyhur Hasan Salman.)
Berjabat tangan dianjurkan, akan tetapi menetapkannya di setiap selesai shalat fardhu tidak ada contohnya, atau setelah shalat Sgubuh dan 'Ashar, maka perbuatan ini adalah bid'ah. 
(Al-Qaulul Mubiin fii Akhtaa-il Mushaliin (hal. 294-295) dan Silsilah al-haadiits ash-Shahiihah <I/53>).

Ditulis ulang dari buku kecil bermanfaat nan menarik,
Judul : Dzikir Pagi Petang dan Sesudah Shalat Fardhu Menurut al-Qur'an dan as-Sunnah yang Shahih
Penulis : Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Penerbit : Pustaka Imam Asy-Syafi'i
Cetakan kedelapan Dzul Hijjah 1432H / Oktober 2004

----------------------------------------------------------------------------------------
Alhamdulillaah semoga bacaan ini bermanfaat, menjadi salah satu referensi sobat-sobat sekalian dalam pelaksanaan beribadah, dan semoga tulisan ini tidak menjadi perpecahan di antara umat islam, karena agama adalah keyakinan, keyakinan kita terhadap Allah, keyakinan kita terhadap Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW. 
Untuk itu cermati terlebih dahulu isinya, fikirkan baik-baik, semoga menjadi pertimbangan yang baik bagi kelangsungan kehidupan beribadah kita, aamiin. Wallahu a'lam bish Shawaab.


Salam...

Ihwan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar