Innalhamdalillah nahmaduhu wanasta’inuhu wanastaghfiruh wana’udzu
billahi min syururi anfusina wa min sayyiaati a’maalina man yahdillahu
falaa mudhilla lahu wa man yudhlil falaa haadiya lahu, wa asyhadu anlaa
ilaaha illalloh wahdahu laa syarika lahu wa asyhadu anna muhammadan
‘abduhu warasuluhu, amma ba’du.
Terkadang kita sering mentafakuri
diri, kenapa, kenapa dan kenapa hidup ini begitu sulit, begitu membosankan,
sangat tidak berarti, penuh keputus-asaan, merasa minder hanya karena kita
tidak tahu kenapa begitu sulitnya kita mengais rezeki, padahal berbagai usaha,
upaya, berdo'a telah kita lakukan, terlalu lama tidak menyadari akan hal
tersebut dan akhirnya menyalahkan Allah SWT, berprasangka buruk terhadap-Nya
karena telah memperlakukan kita secara tidak adil, naudzubillah... ampuni kami
yaa Rabb jika kami seperti itu.
Dalam blog ini penulis akan
berbagi referensi tentang 35 langkah membuka pintu rezeki halal, karena tulisan
ini dirasa bermanfaat bagi kita semua, semoga Allah SWT memberkahi kita.
Penulis akan mengangkat hasil
buah fikir dari seorang penulis yaitu Bpk. Drs. Muhammad Thalib yang telah
diterbitkan oleh Irsyad baitus Salam.
Semoga bermanfaat…
" Islam adalah agama yang
sempurna dan terakhir membawa ajaran Allah dan tidak meninggalkan satu pun
aspek kehidupan manusia tanpa petunjuk yang jelas. Salah satu aspek yang
berpengaruh dalam kehidupan manusia sehari-hari adalah tuntunan dan aturan
mencari rezeki yang halal sehingga manusia dapat hidup tentram, sejahtera dan
penuh kemakmuran".
PERHATIAN :
1.
Rezeki artinya pemberian, maksudnya adalah
pemberian yang Allah berikan kepada makhluk-Nya untuk memenuhi kebutuhannya.
2.
Rezeki terbagi menjadi dua yaitu halal dan
haram.
3.
Langkah-langkah membuka pintu rezeki merupakan
jalan kita mendekati Allah untuk meminta dipenuhinya kebutuhan-kebutuhan kita,
langkah-langkah yang kita maksud adalah langkah-langkah yang hanya mengharap
keridhaan Allah, memberikan rezeki-Nya lewat pintu yang kita tempuh.
4.
Kita tidak boleh memastikan bahwa kita mesti
memperoleh hasil dari pintu yang kita lalui.Akan tetapi kita hanya berusaha dan
harus tetap meniatkan semata-semata memenuhi petunjuk Allah dalam mencari
keridhaannya.
5.
Rezeki yang kita minta belum tentu dikabulkan
semua oleh Allah di dunia ini karena hak Allah-lah untuk menetapkannya, itu
semua bukan hak kita selaku makhluk.
6.
Segala macam pekerjaan haram pasti menutup pintu
rezeki halal.
7.
Rezeki yang haram, walaupun secara lahiriah
banyak, tidak akan membawa kebaikan sedikit pun bagi yang memperolehnya, bahkan
akan merusak kebaikan, ketenangan, dan ketenteraman hidup.
35 Langkah
Membuka Pintu Rezeki Halal
1. Teguh Iman
Dari Abu Hurairah ra., Nabi saw bersabda: "Allah
enggan untuk tidak memberi rezeki kepada hamba-Nya yang beriman, melainkan
pasti diberinya dengan cara tak terhingga." (HR. Al-Faryabi dan Baihaqi)
2. Bertawakkal
Dari Umar bin Khaththab, ia berkata: “Nabi saw. Bersabda:’Sekiranya
kamu benar-benar pasrah hanya kepada Allah sepenuh hati, niscaya akan dibukakan
rezeki untukmu sebagaimana dibukakannya untuk burung-burung. Ia pergi dari
sarangnya pagi hari dalam keadaan lapar dan pulang sore hari dalam keadaan
kenyang.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah Hadits No. 2014, Ibnu Mubarak, Ibnu Hiban,
dan Hakim)
3. Berakhlaq Baik
Dari Rafi’ bin Makits ra., ia berkata: “Nabi saw. Bersabda:
‘Akhlaq yang baik memberi berkah; akhlaq yang buruk membuat celaka.’”(HR. Abu
Dawud)
4. Lemah Lembut
Dari ‘Abdullah bin Mughaffal dari Nabi saw., beliau
bersabda: “Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla Maha lemah lembut. Dia mencintai
sifat lemah lembut, meridhainya, dan memberikan karunia kepada orang yang lemah
lembut, yang tidak memberikan kepada orang yang berlaku kasar.’” (HR. Ahmad no.
16203 CD)
5. Banyak membaca Al-Qur'an Di Rumah
Dari Ali ra., Nabi saw., bersabda: “Sempatkanlah waktu
untuk membaca Al-Qur’an di rumah-rumah kamu. Bila di dalam rumah itu dibaca
Al-Qur’an, keluarganya akan bersifat ramah, kebaikannya banyak, dan jin mukmin
turut menjadi penghuninya. Bila di rumah tidak dibaca Al-Qur’an, keluarganya
akan menjadi liar, kebaikannya sedikit, dan jin kafir turut menjadi
penghuninya.” (HR. Ibnu Najjar)
6. Memperbanyak Dzikir (Dzikir Utama)
Nabi saw. Bersabda: “(Allah berfirman): ‘Barang siapa
yang lebih sibuk membaca Al-Qur’an dan dzikir kepada-Ku daripada meminta-minta
kepada-Ku, niscaya akan Aku berikan kepadanya sesuatu yang lebih baik daripada
yang Aku berikan kepada mereka yang meminta-minta.’” (HR.Ad-Darimi)
7. Banyak membaca Laa Haula Wa Laa Quwwata
Illa Billah
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: “Nabi saw. Bersabda:
‘Barang siapa yang dikaruniai nikmat oleh Allah hendaklah memperbanyak ucapan
hamdallah. Barang siapa yang banyak angan-angannya hendaklah memohon ampun
kepada Allah. Barang siapa yang sempit rezekinya hendaklah mengucapkan laa
haula wa laa quwwata illa billah…’” (HR. Thabarani)
8. Berdo'a Pada Malam Hari
Dari Ibnu Mas’ud ra., ia berkata: Nabi saw. Bersabda: “Sesungguhnya
Allah ‘azza wa jalla membuka pintu-pintu langit yang terdekat dengan dunia,
kemudian membentangkan tangan-Nya (seraya berfirman): “Ketahuilah, siapa pun
hamba yang memohon (berdo’a) kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. ‘Hal ini
terus berjalan sampai datang Shubuh.” (HR. Ibnu ‘Asakir)
9. Membayar Zakat
Dari Ibnu Mas’ud ra., ia berkata: Nabi saw. Bersabda: ‘Lindungilah
harta kamu dengan zakat; obatilah orang-orang sakit di antara kamu dengan
shadaqah; dan hadapilah gelombang bencana hidup dengan do’a.” (HR. Thabarani,
Khathib Al-Baghdadi, dan Abu Na’im)
10. Menunaikan Haji
Dari Ibnu ‘Umar ra., ia berkata: “Nabi saw. Bersabda: ‘Berhajilah
kamu sekalian, niscaya kamu akan menjadi kaya. Merantaulah kamu sekalian,
niscaya kamu akan menjadi sehat. Menikahlah kamu sekalian, niscaya jumlah kamu
akan menjadi banyak dan aku dapat membanggakan kamu sekalian di hadapan
umat-umat lain.’” (HR. Dailami)
11. Menunaikan 'Umrah
Dari Jabir ra., Nabi saw. Bersabda: “Hendaklah kamu
selalu haji dan ‘umrah, karena sesungguhnya kedua ibadah ini menghilangkan
kemiskinan dan dosa sebagai mana api pandai besi membersihkan karat besi.” (HR.
Thabarani dan Al-Bazzar)
12. Hijrah di Jalan Allah
“Barang siapa berhijrah di jalan Allah akan memperoleh
kemakmuran yang besar di bumi ini dan kelapangan rezeki. Barang siapa keluar
dari rumahnya untuk berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian menemui
ajalnya, Allah mewajibkan diri-Nya member pahala kepadanya. Allah Maha
Pengampun lagi Maha berbelas kasih.” (QS. An-Nisaa’ (4) : 100
Sahabat... 12 dulu ya.... sisanya menyusul... insya Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar